Dia merasa jengkel dengan penyewa rumahnya yang sering mangkir saat ditagih dan rumah penuh kotoran kucing saat ditinggalkan.
PELANGI4D - Bukan hal baru jika penyewa meninggalkan rumah kontrakan dalam kondisi menyedihkan. Tidak itu saja, mereka kadang meninggalkan tunggakan tagihan listrik dan air yang mencekik leher.
Yang paling menyebalkan adalah si pemilik rumah harus susah payah untuk membayar tagihan dan memperbaiki kerusakan yang biayanya tidak sedikit.
Kisah seperti di atas ternyata dialami oleh seorang pemilik rumah bernama Suraya Md Amin dari Malaysia.
Suraya merasa jengkel dengan penyewa rumahnya yang sering mangkir saat ditagih dan tidak bertanggung jawab ketika pindah kontrakan.
Dia mengungkapkan kekesalannya di Facebook ketika rumah yang sebelumnya dalam keadaan bagus menjadi hancur berantakan.
Berikut adalah penuturan Suraya di media sosial yang dikutip Pelangi4D dari soal rumahnya yang dikontrak penyewa yang tidak bertanggung jawab.
Saat Ditagih Alasannya Macam-macam
Posting saya bukan untuk menyalahkan siapa pun. Saya hanya berharap orang lain akan mendapat pelajaran dan tidak mengalami nasib seperti saya.
Bukannya saya tidak pernah menagih uang sewa. Sudah puluhan pesan tapi balasannya selalu nanti dan nanti. Alasannya pun bermacam-macam:
1. Uang habis untuk mengurus pemakaman adik
2. Harus membayar utang kakak yang pinjam di rentenir
3. Sistem Grab bermasalah, sehingga tak bisa ambil uang
4. Tunggu akhir bulan, baru bisa bayar
5. Gaji kecil, cuma 2.300 ringgit saja
2. Harus membayar utang kakak yang pinjam di rentenir
3. Sistem Grab bermasalah, sehingga tak bisa ambil uang
4. Tunggu akhir bulan, baru bisa bayar
5. Gaji kecil, cuma 2.300 ringgit saja
Melihat alasan yang macam-macam itu, rasanya seperti mau cekik mereka saja. Saya pun tak pernah memaksa mereka untuk mengontrak rumah saya.
Sudah Diberi Peringatan Tapi Melawan
Rasanya sudah 4 kali saya suruh mereka keluar, tapi mereka tidak menggubris. Tanpa rasa malu, mereka bilang akan keluar jika sudah ada surat dari pengadilan.
Mereka itu manusia dari planet mana, ya? Memang pikiran mereka sudah di luar kotak. Mereka sudah keterlaluan.
Sebenarnya mau lapor polisi, tapi ini adalah murni kasus sipil. Jadi polisi tidak mungkin mau ikut campur.
Lalu saya pasang peringatan di pohon mangga depan rumah, supaya mereka keluar dalam waktu 7 hari.
Sementara barang-barang di dalam rumah dijadikan sebagai jaminan. Saya kira mereka bersedia, tetapi rupanya tidak.
Tanpa rasa bersalah mereka memotong pohon mangga itu dan berlagak seolah tidak terjadi apa-apa.
Pendek cerita, mereka akhirnya berjanji akan menyelesaikan masalah kontrakan yang tertunggak.
Mereka juga akan menyerahkan rumah kontrakan dalam keadaan bersih seperti sebelum disewa.
Tapi, apa yang terjadi kemudian sungguh menjengkelkan. Mereka ternyata laritinggalkan rumah!
Rumah Seperti Kapal Pecah
Penyewa rumah meninggalkan rumah kontrakan dalam keadaan hancur, dan penuh dengan kotoran kucing sebagai kenangan.
Oh ya, dia juga meninggalkan utang sewa 4 bulan. Tidak sampai di situ, semua tagihan listrik dan air juga belum dibayar.
Rumah benar-benar seperti kapal pecah. Saluran air tersumbat oleh kotoran kucing dan tombol pintu dipecahkan.
Ini baru 6 bulan. Coba bayangkan jika mereka tinggal dalam satu tahun. Rumah ini mungkin jadi kandang kucing.
Pelajaran moralnya adalah hati-hati terhadap orang yang akan menyewa atau mengontrak rumah.
Jangan lihat dari penampilan saja. Rambut sama hitam tapi hati kita tak tahu. Satu lagi, jangan mudah kasihan dengan orang.
No comments:
Post a Comment