PELANGI4D - Manusia dan hewan dari dulu hidup berdampingan. Keberadaan hewan juga sering dimanfaatkan manusia untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka membantu pekerjaan dan meringankan beban manusia.
Namun, terdapat beberapa binatang yang digunakan manusia untuk alat perang. Binatang ini mendapatkan pelatihan agar bisa bertindak sesuai dengan intruksi yang diberikan.
terdapat enam binatang yang digunakan manusia untuk berperang. Berikut daftarnya:
1. Gajah
Pada masa peperangan, gajah juga banyak digunakan sebagai kekuatan penggempur musuh. Ketika itu Jenderal Besar Kartago, Hannibal, terkenal menggunakan kavaleri gajah selama invasi ke Italia selama Perang Punisia Kedua.
Mereka mewakili kerajaan Kartago untuk menginvasi wilayah kekuasaan Romawi
Pada peperangan ini 12.000 kavaleri yang terdiri dari pasukan dengan dukungan gajah digunanakan dalam peperangan. Mereka bersiap untuk melintasi pegunungan Alpen.
Pada awalnya, pasukan kavaleri gajah bisa mengepung pusat pemerintahan romawi. Namun, pasukan Romawi bisa mengendalikan keadaan yang menyebabkan pasukan gajah Hannibal kelabakan.
2. Lumba-lumba
Pada era 1960-an, kecerdasan lumba-lumba dimanfaatkan dalam masa Perang Dingin. Amerika Serikat dan Uni Soviet menggunakan jasa mamalia air itu untuk perlombaan senjata.
Mereka dilatih dari masing-masing angkatan laut kedua negara untuk bisa mendeteksi ranjau beserta penyelam musuh.
Hingga saat ini, lumba-lumba dengan kecerdasannya masih digunakan untuk mendeteksi invasi musuh. Bahkan, Rusia dan Ukraina juga menggunakan jasa dari binatang ini.
Dalam pelatihannya, hewan-hewan itu diberikan pemahaman agar tak melakukan misi kejahatan, baik itu melukai ataupun memberikan serangan kepada seseorang. Tugasnya hanyalah memberikan bantuan kepada militer.
3. Tikus
Sejarah membuktikan bahwa tikus memang tak disukai banyak orang. Tikus kerap dianggap penyebab wabah penyakit yang menyebabkan Black Death di Eropa di Abad Pertengahan.
Namun, bagi kalangan militer tikus dapat dimanfaatkan dalam membantu peperangan. Mereka menghancurkan barang-barang yang berada di atas kapal angkatan laut musuh, menyebarkan penyakit di antara kamp-kamp konsentrasi, dan juga bisa menjadi detektor ranjau darat.
Selama Perang Dunia I, tikus-tikus parit merupakan gangguan yang sangat besar sehingga para komandan mengharuskan anak buahnya menembak makhluk-makhluk tersebut.
Pada abad ke-21, tikus telah dilatih untuk menyisir bekas medan perang untuk mencari ranjau darat. Sisa-sisa perang yang mematikan ini menewaskan ratusan orang setiap tahun, dan indra penciuman tikus yang kuat memungkinkan mereka untuk mengungkap ranjau dan menghindari pendeteksian elektronik.
4 . Simpanse
Dalam film Planet of the Apes para simpanse memiliki kecerdasan untuk berperang melawan manusia. Namun, di dunia nyata kecerdasan simpanse dimanfaatkan dalam dunia peperangan.
Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet meluncurkan anjing ke angkasa sebagai upaya uji coba sebelum meluncurkan manusia.
Amerika Serikat tak mau kalah dan memanfaatkan simpanse. Keberadaan simpanse ini bahkan menjadi maskot bagi program luar angkasa Amerika Serikat.
Sebelum diberangkatkan, simpanse ini mendapatkan pelatihan agar bisa bertahan pada masa-masa tersulit dalam meluncur ke angkasa. Namun, akhirnya simpanse ini meninggal pada 1983.
Simpanse itu menghabiskan sisa hidupnya di penangkaran, dan sisa parunya dikebumikan di New Mexico Museum of Space History di Alamogordo, New Mexico.
5. Merpati
Banyak yang meremehkan keberadaan burung ini. Padahal, ketika masa perang merpati banyak digunakan sebagai alat komunikasi.
Pesan dikirim dengan diikatkan ke kaki merpati, sehingga prajurit di lapangan dapat memberikan kabar ke markas atau sebaliknya. Merpati digunakan untuk membawa pesan penting dari dan ke garis pertempuran.
Merpati pos menyelamatkan hampir 200 nyawa tentara Amerika, saat menyampaikan pesan bahwa serangan artileri menuju arah yang salah dan tak sampai ke hadapan tentara Amerika. Selama Perang Dunia II, dinas intelijen Inggris mengakui potensi komunikasi rahasia yang dilakukan melalui merpati. Inggris pun membentuk tim Falconer yang membawa burung elang untuk berpatroli di Langit Inggris.
Namun, burung elang gagal menjatuhkan merpati musuh. Hanya dua merpati ditangkap, dan dijadikan "tahanan" perang.
6 . Ular
Hannibal merupakan prajurit hebat yang tak hanya dikenal memanfaatkan gajah dalam peperangan, tetapi juga ular.
Kerajaan Kartago memiliki senjata rahasia berupa ular dalam jumlah banyak. Hannibal pun memerintahkan anak buahnya untuk mengumpulkan ular itu dan menempatkan mereka dalam sebuah vas tertutup.
Kemudian vas itu dilemparkan ke kapal musuh menggunakan ketapel. Situasi ini menyebabkan kapal musuh kaget dengan ular berbisa yang ada di dalamnya.
No comments:
Post a Comment